pelajar calon pemimpin masa depan
RemajaDifabel Rentan Terpapar Informasi Ekstremisme Kekerasan - 10 Okt 18 . Edukasi. Autisme dan Perundungan yang Menghampiri - 20 Apr 18 . acara ini diinisiasi oleh dirinya dengan mempertemukan para pemuda calon pemimpin masa depan dengan kelompok disabilitas untuk memberikan perspektif disabilitas yang benar kepada calon pemimpin sedini
FariedThalib: Pemuda dan Pelajar Calon Pemimpin Masa Depan. Thursday, 14 April 2022 - 20:05 WIB. Author: Widi. Cibubur, MINA -Pembina Yayasan Silaturahim Jatikarya (YPSJ) Faried Thalib mengatakan, para pemuda dan pelajar hari ini adalah calon pemimpin di masa mendatang, sehingga harus bersungguh-sungguh mempersiapkan diri.
JAKARTA 25 Juni 2021 - Ratusan anak-anak dan remaja dari seluruh Indonesia akan bergabung dengan para pemimpin, "Saya berpesan kepada para peserta, calon pemimpin di masa depan, marilah kita tumbuhkan rasa empati dan tenggang rasa dalam menerapkan pembangunan di setiap sektor. Bawalah selalu perspektif perempuan dan anak dalam setiap
FEUNY GEMBLENG CALON PEMIMPIN MASA DEPAN. Submitted by admin on Mon, 2019-05-20 12:18. FE UNY menyelenggarakan Latihan Kreativitas dan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKKMM) bagi pengurus organisasi mahasiswa (ormawa) di FE UNY, Sabtu (9/3). Materi seputar Kepemimpinan, Public Relation dan Keprotokolan, Relationship Skills, Pengelolaan
DediGunawan Saputra mengatakan pemuda harus siapkan bekal menghadapi perubahan yang sangat cepat dan juga siap menjadi pemimpin masa depan. "Di era 4.0 ini pemuda yang dibekali dengan skill yang mantap, penguasaan teknologi yang mumpuni, dan juga dibentengi dengan keimanan dan ketakwaan yang kukuh, maka dia akan mampu menggapai apa yang dicita
Site De Rencontre 100 Pour 100 Gratuit Belgique. Bogor ANTARA - Himpunan Alumni HA IPB bekerja sama dengan IPB University mengadakan program penjaringan calon pemimpin yang gesit di masa depan atau "Future Agile Leader Program" FALP dengan menyasar pada ketua OSIS/MPK/ekstrakurikuler SMA di seluruh Indonesia. Ketua Umum DPP Himpunan Alumni IPB Fathan Kamil, melalui layanan zoom meeting yang dipantau di Bogor, Rabu mengatakan kegiatan FALP ini bertujuan untuk memberikan bekal pemimpin muda berkualitas kepada ketua OSIS/MPK/ekstrakurikuler SMA di seluruh Indonesia, guna menyongsong terwujudnya "Indonesia Emas Tahun 2045". Menurut Fathan Kamil, konstruksi masa depan bangsa harus diwarnai dengan ciri peradaban pemimpin yang kreatif dan tangguh. Para pemangku kepentingan di IPB University memiliki kepedulian sangat kuat bagaimana dapat melahirkan peradaban kepemimpinan yang kreatif dan tangguh tersebut. "Guna membangun perspektif visi yang dapat diterjemahkan dalam konteks sumber daya saat ini, HA IPB menyelenggarakan kegiatan FALP," katanya. Menurut Fathan, perguruan tinggi sebagai satuan lembaga pendidikan yang kuat dapat berperan membangun persfektif karakter kepemimpinan masa depan, di antaranya mampu mengonstruksikan visi jauh ke depan dan mampu menarik pada kondisi saat ini. Sementara itu, Rektor IPB University Arief Satria mengatakan kampusnya memiliki visi melahirkan calon pemimpin masa depan yang kreatif dan tangguh. Menurut Arif Satria, guna mewujudkan visi besar bangsa, IPB akan melatih para pelajar di SMA dan mahasiswa dengan menggali potensi kepemimpinan yang dimilikinya. Keberhasilan calon pemimpin di masa depan, kata dia, ditentukan dari prosesnya, sehingga calon pemimpin perlu disiapkan sejak awal, baik kemampuan kepempinannya maupun pemimpin yang akan menduduki jabatan setelah lulus. "Kepemimpinan di Indonesia harus jauh lebih berkualitas dengan generasi produktif pada bangsa lainnya,” katanya. Ketua Himpunan Alumni IPB Fathan Kamil mengatakan pada program FALP yang diluncurkan secara virtual, ada pendaftar dari lulusan SLTA yang direkrut. Dari jumlah ini, disaring menjadi peserta, kemudian disaring lagi menjadi 200 peserta, dan akhirnya terpilih 30 orang. Peserta terpilih, nantinya akan mendapat akses masuk ke IPB University tanpa Riza HarahapEditor Masuki M. Astro COPYRIGHT © ANTARA 2021
Assalamu Alaikum Wr. Wb. الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد قال الله تعالى اعوذبالله من الشيطان الر جيم يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. Jamaah Sidang Jum’at yang berbahagia, Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita sama-sama memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan kepada kita berupa kesehatan, untuk memenuhi panggilan-Nya, yakni menunaikan ibadah shalat Jum’at. Shalawat dan salam kita berikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menuntun umat manusia dari zaman jahiliyah yang penuh kegelapan menuju zaman keislaman yang tercerahkan; dan juga kepada para sahabatnya serta para generasi selanjutnya yang memperjuangkan Islam hingga akhir zaman nanti. Melalui mimbar jum’at ini, saya selaku khotib ingin menyampaikan pesan-psan khusus kepada diri saya sendiri dan kepada hadirin pada umumnya. Hendaknya kita selalu bertakwa kepada Allah SWT dan mentaati ajaran-ajaran yang dibawa oleh baginda Rasulullah SAW. Jama’ah siding jum’ah yang dirahmati Allah Generasi muda merupakan generasi penerus yang akan menggantikan generasi tua saat ini, generasi muda adalah generasi harapan bangsa, yang suatu saat nanti akan memegang esatafet kepemimpinan di negeri ini, generasi muda adalah generasi yang potensial dengan segala kemapuan yang dimilikinya, generasi muda adalah generasi yang penuh idealisme positif dengan sejuta harapan dan keinginan, dengan segudang dan setinggi langit cita-cita yang akan diraihnya. Generasi muda, perlu memperoleh perhatian khusus sebagai generasi yang akan datang, yang akan menggantikan kedudukan generasi tua sekarang ini, yang sudah akan meninggalkan dunia yang fana ini. Jamaah Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan salah satu tempat yang sangat tepat untuk melakukan pembinaan generasi muda, tempat yang ideal untuk memberikan pemahaman-pemahaman yang positif, yang akan dijadikan pegangan oleh generasi muda untuk menghadapi persaingan-persaingan ketat, dan kehidupan dimasa yang akan datang yang belum jelas baik buruknya, oleh sebab itu melalui mimbar ini, marilah kita berpikir sejenak akan bagaimana dan mau kemana kita bawa generasi muda ini, sebab generasi muda merupakan tulang punggung masa yang akan datang dan yang perlu ketangguhan di segala bidang. Sejak dahulu para Nabi dan para pemimpin telah menyadari akan pentingnya pembinaan generasi muda dan mereka mengharapkan untuk mempunyai keturunan atau generasi yang bisa diandalkan, guna menggantikan mereka, kaum tua sebagai pemimpin umat. Dan merekapun tak segan-segan membina generasi mudanya. Sebagai contoh bahwa Nabi Ibrahim AS berdoa, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah QS. Ibrahim Artinya “ Dan ingatlah ketika Ibrahim berdoa “ Ya tuhanku, jadikanlah negeri ini Makkah negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala”. Demikian pula Lukmanul Hakim memberikan pembinaan terhadap anaknya, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah.QS. Lukman17-18 Artinya Hai anakku, dirikanlhan sholat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah tehadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah, dan jangnlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong, dan janganlah kamu berjalan dimuka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri, dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakanlah suaramu, sesungguhnya seburu-buruk suara adalah suara keledai”. Selain ayat di atas ada beberapa hadis yang disampaikan oleh Rasullullah SAW, yaitu “Pelajarilah seorang anak untuk bersembhayang karena sudah berumur tujuh tahun, dan pukullah dia karena meninggalkan sembahyang sebab sudah berusia sepuluh tahun”. HR. Ahmad dalam Musnad, Tirmizi, Thobroni dan Al-Hakim. Dalam sabdanya yang lain “Pelajarilah anak-anakmu berenang dan memanah, dan sebaik-baik permainan wanita mukmin adalah memintal”. HR. Ad-dailani dan Firdaus Hadirin yang dimuliakan Allah. Keluarga Imron pernah mengharapakan untuk mempunyai seorang anak laki-laki yang saleh untuk berkhidmat kepada Baitul Makdis, demikian pula Nabi Zakaria pernah memohon kepada Allah untuk dianugrahi seorang anak yang akan menggantikan kedudukannya sebagai Nabi, dan lalu dikabulkannya permohonan itu dengan lahirnya Nabi Yahya AS, sedangkan keluarga Imron dikabulkan doanya dengan lahirnya seorang cucu, yakni Nabi Isa AS. Semua keterangan-keterangan itu memberikan petunjuk kepada kita umat sekarang ini, guna merenungkan, betapa pentingnya angkatan muda/generasi muda untuk masa-masa mendatang, di mana generasi tua sudah tidak ada lagi dan pula keterangan-keterangan itu memberikan pelajaran kepada umat manusia sekarang guna memberikan pembinaan terhadap kaum muda dalam segala bidang, yakni bidang keimanan, bidang peribadatan, bidang pergaulan dalam masyarakat, adab kesopanan dalam makan, bidang da’wah, amar ma’ruf nahi munkar dan tidak ketinggalan bidang keterampilan dan keolahragaan. Dan janganlah generasi yang akan datang menjadi generasi yang lemah, sebagaimana digambarkan oleh firman Allah SWT QS. Anisa ayat 9 Yang artinya” dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak generasi muda yang lemah yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka bertutur kata yang benar”. Demikianlah khutbah ini saya akhiri dan semoga betrmanfaat bagi kita semua dan khusunya bagi kalian, para pelajar yang akan menggantikan angkatan tua yang sebentar lagi sudah tiada di dunia yang fana ini. Amiiiin ya robbal alamin. Semoga Bermanfaat!!! بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah Kedua اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْ لاَ أَنْ هَدَانَا اللهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ وَمَلاَئَكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ أَجْمَعِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
- Bagi seorang pemuda termasuk mahasiswa, ada banyak cara untuk menjadi pemimpin. Salah satunya memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan ide-ide kreatif. Apalagi pemuda dari wilayah Indonesia Timur juga harus mampu bersaing dan memanfaatkan potensi wilayahnya untuk dikembangkan lebih baik lagi. Dengan harapan ada pemerataan di seluruh wilayah "Lokalate Ngopinspirasi Campus Summit Indonesia Timur" atau Festival Kampus Indonesia Timur secara daring, Jumat 14/1/2022 menghadirkan dua narasumber yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menparekraf Sandiaga Uno serta Mardi Wu selaku CEO PT Nutrifood Indonesia. Baca juga Sandiaga Uno Apresiasi Aplikasi Dukung Desa Wisata Karya UAJY-Ukrim Kreativitas itu penting Narasumber pertama, Mardi Wu menjelaskan bahwa kreativitas itu sangat penting terlebih di era serba digital dengan perubahan yang begitu cepat. "Perubahan cepat itu jadi kesempatan untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain. Harapannya ke depan di Indonesia ada pemerataan," bagi mahasiswa Indonesia Timur juga diharapkan memanfaatkan teknologi digital untuk bisa mendapatkan ilmu lebih banyak lagi. Apalagi dapat menangkap peluang dengan ide kreatif. Menurut Mardi Wu, para mahasiswa yang ikut Festival Kampus Indonesia Timur ini adalah calon pemimpin masa depan. Untuk itu membutuhkan tips agar mampu menangkap peluang tersebut, dengan 1. Mampu mendorong keterbukaan Menurut dia, seorang mahasiswa harus dapat memiliki pemikiran yang terbuka, mau mendengarkan ide baru dan mendobrak cara berpikir kreatif. "Mahasiswa harus terbiasa untuk bertanya kenapa tidak boleh? Jadi tidak hanya mencari solusi saja, tapi bisa menyelesaikan masalah dengan cara atau ide kreatif lainnya," terang Mardi. Baca juga Selama 2021, Mahasiswa Unhas Raih 28 Juara di Ajang Internasional
Kepemimpinan Publik setidaknya harus memiliki tiga hal utama yakni, Gagasan/ Ide, Narasi atau Diksi dan Aksi atau Implementasi. Hal tersebut juga sering diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan. Dari serangkaian hal tersebut, kepemimpinan yang ideal sudah semestinya memiliki gaya komunikasi yang baik agar gagasan yang dimiliki bisa dipahami oleh bawahan, masyarakat dan atau elemen yang memiliki kepentingan di dalamnya. Hal ini guna menghindari kesalahpahaman dalam proses implementasi gagasan. Seringkali ketika gagasan itu diterapkan, beragam kontroversi muncul dari banyak pihak dikarenakan kurangnya komunikasi atau gaya komunikasi yang kurang baik. Hal ini juga sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh Eisenberg 2010 yang mengatakan beberapa hambatan yang menjadi masalah dalam komunikasi, salah satunya adalah hambatan bahasa. Inilah yang menjadi dasar pentingnya komunikasi dalam sebuah organisasi baik berskala kecil terlebih dalam skala yang lebih materi Public Speaking pada LDK OSIS, MPK & ROHIS SMAN1 Kep. Pongok oleh Haiyudi, hal di atas, SMAN 1 Kepulauan Pongok mengadakan pembelakan bagi Kepengurusan OSIS, MPK dan ROHIS. Dalam sesi khusus, Penulis Haiyudi, S,Pd., M,Ed diminta untuk menyampaikan materi terkait Public Speaking yang tentu saja berkaitan erat dengan komunikasi publik di berbagai kalangan. Hal ini menjadi penting untuk dimiliki dan diketahui oleh para generasi yang saat ini menjadi calon penerus untuk masa depan. Antara kepemimpinan dan public speaking memiliki keterikatan yang tidak bisa Speaking secara khusus bisa diartikan sebagai kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan di depan sekelompok orang untuk menyampaikan informasi. Lebih lanjut, Public Speaking bisa digunakan untuk berbagai macam tujuan, bisa untuk mempengaruhi, atau untuk menghibur. Namun demikian, disayangkan bahwa permasalahan Public Speaking bagi siswa sudah menjadi rahasia umum. Beberapa penelitian terbaru mengungkapkan setidaknya lebih dari enam puluh persen siswa merasa takut untuk berbicara di depan umum. Marinho & Ferreira 2017 mengungkapkan ada siswa merasa takut untuk berhadapan dengan khalayak. Tentu hal ini menjadi suatu urusan yang harus ditangan sejak usia dengan hal diatas, tidak perlu terlalu banyak mengetahui apa dan mengapa Public Speaking itu penting, melainkan bagaimana cara menyelesaikan masalah yang ada di depan mata saat ini. Beberapa hal terkait menyiasati dan berani untuk berbicara di depan umum yang disampaikan oleh penulis seperti, apa saya yang perlu diketahui sebelum berbicara di depan khalayak ramai dan bagaimana menghadapi Panic Attack terutama bagi para tiga hal yang harus diketahui terebih dahulu sebelum melakukan Public Speaking. Pertama harus mengetahui materi, topik atau pembahasan. Pastikan kita memiliki cukup informasi terkait dengan topik yang akan kita angkat. Hal ini tentu akan berkaitan dengan persiapan materi agar tidak mengalami Blank atau Panic Attack. Dengan menguasai materi, kita akan mengatahui bagaimana harus bersikap. Berbagai improvisasi bisa dilakukan jika terjadi kekosongan di tengah itu, penting juga untuk mengetahui ruangan atau lingkungan sekitar. Sebelum berbicara, pastikan mengetahui apakah acara yang akan diadakan akan berada dalam ruangan tertutup indoor atau ruang terbuka outdoor. Namun, bisa juga acara tersebut dalam jaringan Daring dengan menggunakan berbagai platform. Hal ini masih terkait dengan persiapan baik fisik maupun non-fisik. Selain itu, dengan mengetahui ruangan dan lingkungan sekitar, kita akan bisa menentukan arah dan laju sebuah acara. Sebagai contoh, jika ruangan terbuka, maka akan memungkin banyak gangguan dari luar yang mengalihkan pandangan atau perhatian audiensi, maka sebagai pembicara, kita sudah seharusnya mengetahui bagaimana cara menarik kembali perhatian audiensi tersebut. Hal tersebut tentu akan berbeda jika dilakukan dalam ruangan, terlebih jika ruangannya kecil. Perhatian audiensi dipastikan akan banyak terfokus pada pembicara sehingga harus mempersiapkan mental yang lebih juga. Tidak ada mana yang lebih baik, Indoor dan Outdoor sama-sama memiliki kekurangan dan ketiga, yang harus diketahui adalah audiensi atau peserta yang ada dalam ruangan tersebut. Selain mengetahui kedua hal diatas materi/ topik dan ruangan, mengidentifikasi peserta yang hadir sangat dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk menentukan banyak hal, salah satunya adalah untuk mempersiapkan materi dan bahasa. Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan tingkat kesepadanan dengan peserta. Sebagai contoh, apabila peserta yang ada di ruangan tersebut merupakan pelajar, maka pastikan bahasa yang digunakan disesuaikan. Pun juga berbeda jika peserta yang hadir merupakan petani atau nelayan, maka bahasa yang digunakan tidak perlu tinggu, selama itu bisa dipahami dan dimengerti. Setidaknya tiga hal tersebut harus diketahui sebelum berbicara di depan demikian, tentu saja tidak cukup hanya sampai disana, seorang Public Speaker juga harus mempersiapkan berbagai kemungkinan yang terjadi, terlebih bagi pemula. Kendala yang sering muncul dan dialami oleh Public Speaker pemula adalah Panic Attack atau serangan panik yang muncul tiba-tiba. Menurut Zarefsky 1995 setidaknya ada beberapa hal yang menjadi penyebab seringnya serangan panik muncul. Kurang percaya diri karena menjadi pusat perhatian merupakan hal utama yang sering menjadi faktor tersebut. Selain itu, panik juga sering muncul karena trauma masa lalu, permasalahan tidak siap tampil. Namun disini, penulis menambahkan bahwa serangan panik juga kadang muncul karena permasalahan bahasa. Permasalahan bahasa seringkali muncul karena beum fasihnya berbahasa atau kuatnya pengaruh bahasa dari gejala tersebut, Zarefsky 1995 juga menyampaikan beberapa tricks untuk menghindari Panic Attack. Yang harus dilakukan pertama kali, pastikan kita menguasai materi, ruangan dan audiensi. Setelah itu, bisa menggunakan alat bantu untuk visualisasi guna menguatkan fokus dan tidak lupa materi. Selain itu, mencoba untuk menggerakkan beberapa bagian badan juga memiliki pengaruh penting seperti jalan-jalan ke tengah peserta jika acaranya bukan acara yang formal. Selanjutnya, berbicaralah dengan lantang dan jelas. Pastikan artikulasi dan intonasi berbicara kita terdengar dengan jelas. Hal ini guna menarik daya perhatian peserta. Dengan begitu, kita akan lebih enjoy dalam melakukan presentasi. Yang terakhir, Public Speaker juga harus menyiapkan humor-humor yang relevan ketika berbicara. Namun lagi, kita harus tetap membedakan program formal atau non-formal. Hal ini bertujuan untuk memecah kebosanan di tengah presentasi yang kadang terlalu lama dan itulah beberapa hal yang penulis sampaikan. Hal ini guna meningkatkan minat dan kepercayaan diri para peserta. Sebagai calon pemimpin masa depan, selain memiliki gagasan yang cemerlang, komunikasi yang mumpuni juga menjadi syarat wajib bagi mereka. Dari sekelumit hal diatas, penulis berharap dapat menjadi batu pijakan agar angka siswa yang mengutarakan ketakutan terhadap Public Speaking dapat turun drastic. Para pelajar dapat berdiri tegak dan mengutarakan pendapat dengan percaya diri. Selain itu, beberapa komponen pendukung seperti suara vocal, intonasi serta yang berkaitan dengan bahasa juga dapat menjadi pertimbangan khusus untuk selalu dikembangkan. Dengan memiliki komunikasi yang baik, kepemimpinan akan terasa lebih santun. Hal itu pernah disampaikan oleh Gubernus DKI Jakarta juga dalam suatu wawancara beberapa tahun silam. Penulis sangat setuju dengan apa yang beliau sampaikan. Sebab jika tidak semua gagasan bisa diterima dengan mudah, namun dengan didukung kemampuan komunikasi yang baik, maka setidaknya informasi yang disampaikan bisa diserap dengan baik. Oleh karena itu, pembekalan kemampuan berbicara di depan umum sangat penting untuk dilakukan tidak hanya untuk SMA N 1 Kepulauan Pongok, melainkan bagi semua kalangan, terutama pelajar dan toto bersama peserta pelatihan LDK SMAN 1 Kep. Pongok bersama Pembicara dan Pembina OSISDisclaimer Tulisan ini merupakan refleksi dari materi yang penulis sampaikan dalam acara Pembekalan Pengusus OSIS, MPK dan ROHIS di SMAN 1 Kepulauan Pongok pada Sabtu, 12 Februari 2022 yang oleh Haiyudi,
SURABAYA, – Saat ini, Indonesia dan seluruh negara lain di dunia telah memasuki era revolusi industri Era yang ditandai dengan pemanfaatan robot pada sektor industri. Tak hanya itu, di era ini pun muncul Internet of Things IoT, big data, artificial intelligence, dan berbagai teknologi satu sisi perkembangan teknologi itu bermanfaat bagi keberlanjutan sektor industri. Sebaliknya, revolusi industri dapat menghilangkan banyak jenis pekerjaan. Agar tidak terdampak tersebut, setiap individu, termasuk generasi muda, sebaiknya membekali diri mereka dengan future skill. Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Galuh Paskamagma menjelaskan, future skill adalah kemampuan untuk beradaptasi dan mencapai sebuah prestasi dalam situasi yang kompleks dan cepat berubah. Adapun future skill terdiri dari dua jenis, yakni hard skill atau ilmu yag dipelajari lewat pendidikan formal. Selain itu, soft skill atau keterampilan lunak yang biasanya didapatkan di luar pendidikan formal. Salah satu soft skill yang perlu dikembangkan sebagai bekal untuk menghadapi perubahan yang dibawa revolusi industri adalah leadership atau kepemimpinan. Galuh mengatakan, leader adalah seseorang yang mampu membawa pengikutnya ke masa depan yang lebih baik. Lalu, apa yang dibutuhkan dan harus dilakukan seorang leader untuk mencapai masa depan lebih baik? Pentingnya visi Menurut Galuh, di masa mendatang dibutuhkan pemimpin yang memiliki visi serta grit atau kegigihan untuk mewujudkan visinya tersebut. Visi adalah deskripsi atau gambaran tentang masa depan lebih baik yang dimiliki oleh setiap leader atau pemimpin untuk kelompoknya. Dengan kata lain, visi merupakan sesuatu yang ingin dicapai dikemudian hari. Galuh mengungkapkan, visi dapat diibaratkan sebagai penunjuk jalan untuk bisa sampai ketempat tujuan. “Misalnya, ketika seseorang mendapat rintangan di tengah-tengah perjalanannya, visi dapat membimbingnya terus mencari jalan keluar untuk sampai ketujuan. Entah harus belok ke kiri, kanan, atau mengambil jalan berputar,” terang dia. Namun demikian, merumuskan visi ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Terdapat dua komponen yang harus seorang pemimpin miliki sebelum menciptakan visi yang baik. “Komponen pertama itu ada core ideology yang terdiri dari core value dan core purpose. Lalu yang kedua itu visionary goal,” terang Galuh di acara Leadership Development Djarum Beasiswa Plus 2019/2020, di Hotel Harris Gubeng, Surabaya, Minggu 9/2/2020. Ia menerangkan, core value merupakan prinsip hidup yang akan terus dipegang teguh oleh setiap pemimpin apapun yang terjadi. Prinsip ini bisa bermacam-macam. Contohnya, selalu berlaku jujur dalam segala situasi. Kemudian, core purpose adalah tujuan inti atau alasan mengapa individu ada dan hidup di Galuh, tujuan itu tidak mungkin bisa 100 persen diraih. Namun demikian, tujuan ini jugalah yang akan terus diperjuangkan dan membuat setiap pemimpin terus bergerak ke arah lebih baik. Komponen terakhir adalah visionary goal. Menurut perempuan berusia 25 tahun itu, visionary goal merupakan tujuan apa yang ingin dicapai. Tujuan itu, ia melanjutkan, dapat diimajinasikan oleh siapa saja, mudah dikomunikasikan, membutuhkan 10-15 tahun untuk dicapai, dan menantang. “Menantang di sini maksudnya, hal yang menimbulkan rasa ragu apakah kita dapat menaklukannya atau tidak. Namun, di satu sisi, kita terus memacu diri untuk bisa menaklukan tantangan tersebut di masa mendatang,” kata dia. Galuh melanjutnya, kemampuan untuk terus gigih berjuang mewujudkan visi itulah yang dinamakan grit. Bahkan, grit bisa menjadi indikator kesuksesan seseorang yang lebih baik dari talenta atau skill kemampuan. DEA WIDIARINI Salah satu Beswan Djarum, Theodorus Bima saat menjelaskan visi yang dirancangnya di acara Leadership Development, Djarum Beasiswa Plus batch IV angkatan 2019/2020, yang diselenggarakan di Hotel Harris, Gubeng, Surabaya, 9-12 Februari 2020. “Kita sering mendengar kalau talenta itu menjamin kesuksesan. Padahal, kesuksesan seseorang belum tentu berhubungan dengan talenta atau skill, melainkan pada usaha yang dilakukan,” terang perempuan berambut panjang itu. Talenta dan skill yang ditambah dengan usaha serta kerja keras, niscaya akan menghasilkan kesuksesan. Tak hanya itu, grit juga datang dari passion dan tujuan untuk mencapai visionary goal. Untuk memiliki grit memang tidak mudah, namun bisa dilatih. Caranya dengan terus melatih growth mindset atau keinginan untuk terus belajar. Hal-hal itulah yang ingin Djarum Foundation tanamkan kepada para penerima beasiswa Djarum Beasiswa Plus, yang biasa disebut Beswan Djarum. Dalam acara Leadership Development itu, para Beswan Djarum tampak sangat antusias mempelajari apa itu visi dan cara mewujudkannya. Bahkan, mereka dengan semangat mencoba merumuskan visi mereka sendiri sesuai dengan materi yang diberikan Galuh. Salah satunya, Ni Putu Rila Aristariana 22, mahasiswi asal Universitas Warmadewa, Bali. Perempuan berkaca mata ini mengaku mendapat sudut pandang baru tentang apa itu visi. “Awalnya saya tahu arti visi itu apa, tapi tidak pernah tahu ternyata visi yang benar itu seperti apa. Contohnya, saat membuat visionary goal itu kan kita harus tahu deadline-nya kapan. Harus punya imajinasi dan kemampuan yang mumpuni buat mencapai visinya itu,” ujar Rila. Sebagai informasi, Djarum Beasiswa Plus merupakan wujud peran aktif Djarum Foundation dalam memajukan pendidikan Indonesia melalui program beasiswa prestasi. Selain mendapatkan dana pendidikan selama satu tahun, para Beswan Djarum juga mendapatkan berbagai macam pelatihan soft skill atau keterampilan lunak. Pelatihan tersebut meliputi, Character Building, Leadership Development Competition Challenges, International Exposure, serta Nation Building. Tujuan pelatihan itu, yakni menyerasikan hard skill dari perguruan tinggi dengan berbagai keterampilan lunak. Dengan pelatihan tersebut, para Beswan Djarum diharapkan dapat menjadi pemimpin masa depan bangsa yang cakap secara intelegensia maupun emosional.
pelajar calon pemimpin masa depan